Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
PT Bank Resona Perdania (“Bank”) senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan berkualitas, solusi inovatif, dan terintegrasi melalui sumber daya manusia yang kompeten dan produk serta jasa yang berkualitas dalam menjawab kebutuhan nasabah dan meningkatkan kepercayaan pemegang saham. Kami bersyukur bahwa Bank dapat melalui tahun 2024 dengan capaian yang baik, di tengah tekanan iklim perekonomian yang penuh dengan ketidakpastian.
Melalui laporan tahunan ini, izinkan saya mewakili Direksi untuk menyampaikan jalannya kepengurusan Bank selama tahun 2024, sebagai bentuk pertanggungjawaban kami kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Laporan Direksi ini akan menyajikan analisis atas kinerja Bank, analisis tentang prospek usaha, perkembangan penerapan tata kelola perusahaan, dan informasi penting lainnya.
Tinjauan Makroekonomi dan Segmen Industri
Sebagaimana dikutip dari data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjelaskan bahwa stabilitas sistem keuangan pada triwulan IV-2024 tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Pada triwulan IV-2024, perekonomian Amerika Serikat (AS) diprakirakan tumbuh lebih kuat, sedangkan ekonomi Eropa dan Jepang masih lemah. Berdasarkan rilis informasi terbaru di bulan Januari 2025, pertumbuhan ekonomi Tiongkok terakselerasi menjadi sebesar 5,4% year on year (yoy) pada triwulan IV-2024, didorong oleh stimulus ekonomi.
Ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah ketidakpastian global. Pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2024 diprakirakan tetap baik ditopang terutama oleh kenaikan investasi dan terjaganya konsumsi rumah tangga, serta peningkatan belanja Pemerintah. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada bulan November 2024 dan musim libur di akhir tahun, termasuk Natal dan Tahun Baru, menjadi faktor positif untuk prospek ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2024. Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan berturut-turut untuk tahun ke-5 pada 2024, disertai indeks PMI Manufaktur Indonesia di bulan Desember 2024 kembali ke zona ekspansif. Ekonomi Indonesia diprakirakan tumbuh 5% yoy di tahun 2024 dan 5,2% yoy di tahun 2025.
Nilai tukar Rupiah tetap terkendali di tengah ketidakpastian global yang tinggi, didukung oleh kebijakan stabilisasi BI. Secara keseluruhan tahun 2024, hingga 31 Desember 2024, Rupiah tercatat di level Rp16.095, melemah 4,34% yoy secara point to point (ptp). Perkembangan Rupiah tersebut lebih baik dibandingkan dengan mata uang sejumlah negara lain seperti Won Korea, Peso Mexico, Real Brasil, Yen Jepang, dan Lira Turki.
Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga di tengah dinamika perekonomian global, didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, profil risiko yang manageable, serta kinerja sektor jasa keuangan yang tumbuh positif. Pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun 2024 mencatatkan double digit growth sebesar 10,39% yoy menjadi Rp7.827 triliun, didorong oleh kredit investasi yang tumbuh tinggi sebesar 13,62% yoy dan diikuti oleh kredit konsumsi 10,61% yoy, sedangkan kredit modal kerja tumbuh 8,35% yoy. Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,08% dan rasio NPL net sebesar 0,74%. Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 9,28%. Di sisi lain, dana pihak ketiga perbankan tercatat tumbuh sebesar 4,48% yoy menjadi Rp8.837 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 3,34%, 6,78%, dan 3,50% yoy.
Ketahanan perbankan terjaga kuat dengan tingkat permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan yang berada di level tinggi sebesar 26,68%. Likuiditas perbankan pada Desember 2024 tetap memadai dengan rasio Alat Likuid/ Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing tercatat sebesar 112,87% dan 25,59%, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Implementasi Strategi dan Kebijakan Strategis
Direksi memiliki peran untuk mengurus Bank dengan menetapkan kebijakan kepengurusan yang sesuai dengan maksud dan tujuan Bank, menentukan strategi yang akan dijalankan, serta kebijakan yang dipandang tepat dalam batas yang telah ditentukan dalam Undang-Undang, Anggaran Dasar Bank, dan Keputusan RUPS. Selain itu, Direksi berwenang untuk melakukan seluruh tindakan dan keputusan untuk mewakili Bank.
Di tengah tantangan usaha yang terjadi pada 2024, Bank senantiasa melanjutkan perbaikan fundamental dan memasuki tahap untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan serta meningkatkan daya saing. Bank juga memiliki target untuk menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, sekaligus mendorong sinergi usaha agar dapat menggapai kinerja yang ditargetkan.
Kebijakan strategis Bank di tahun 2024 diantaranya meningkatkan risk awareness yang sudah dibangun sehingga rasio NPL gross dan NPL net Bank masih dalam kesesuaian dengan risk appetite maupun risk tolerance Bank, dengan Bank juga mengalokasikan cadangan kerugian penurunan nilai pada akhir tahun 2024 sebesar Rp844,27 miliar, dibawah target sebesar Rp1.059,31 miliar.
Bank juga melanjutkan pengembangan dan/atau peluncuran produk baru sebagai upaya diversifikasi bisnis dan layanan yang diberikan Bank, yaitu:
- Supply Chain Financing: kerja sama dengan nasabah dan komunitas industri dengan tujuan terbentuknya skema pembiayaan bagi supplier dan peningkatan basis nasabah Bank; dan
- Interest Rate Swap: kerja sama dengan rekanan bank lain dengan tujuan sebagai instrumen lindung nilai bagi nasabah terhadap pergerakan tingkat suku bunga.
Bank juga terus melanjutkan upaya dalam memenuhi Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM), yang dilakukan melalui:
- Penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dilakukan sesuai dengan kemampuan Bank sebagai bank korporasi;
- Penerapan keuangan berkelanjutan dengan skala prioritas pada penyelarasan antara risiko sosial, lingkungan hidup, dan tata kelola dalam aktivitas bisnis;
- Tetap melanjutkan pengembangan kapasitas internal Bank melalui pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia; dan
- Mengelola rasio kredit Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) dan rasio kredit taksonomi hijau terhadap total kredit.
Perbandingan antara Hasil yang Dicapai dengan yang Ditergetkan
Pada tahun 2024, Bank tidak melakukan revisi rencana bisnis Bank dan tetap melanjutkan upaya untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Dalam penetapan rencana bisnis maupun target usaha, Bank senantiasa memperkuat fondasi bisnis melalui kebijakan strategis yang tepat sasaran. Di tahun 2024, Bank merencanakan perolehan dari beberapa komponen rencana bisnis sebagai tolak ukur dalam menilai kinerja usaha. Perbandingan antara rencana dan realisasi adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan Penyaluran Perkreditan
Pencapaian total kredit pada akhir tahun 2024 adalah sebesar Rp11,80 trilliun, jumlah tersebut di atas target sebesar Rp11,54 triliun, meningkat sebesar 9,79% dari posisi tahun 2023. Adapun untuk komposisi kredit adalah Rupiah sebesar Rp7,45 triliun, USD sebesar USD230,50 juta dan JPY sebesar JPY6,12 miliar yang mana dicapai melebihi target yaitu Rupiah sebesar Rp7,33 triliun, USD sebesar USD257,78 juta dan JPY sebesar JPY3,09 miliar. Untuk debitur baru, Bank mencapai 26 debitur baru atau di atas target sebanyak 12 debitur baru.
b. Pendanaan Dana Pihak Ketiga
Pendanaan Bank yang berasal dari dana pihak ketiga (DPK) adalah mencapai Rp11,32 triliun pada akhir tahun 2024, di atas target sebesar Rp10,37 triliun. Dengan komposisi pencapaian adalah Rupiah sebesar Rp4,80 triliun, USD sebesar USD304,60 juta dan JPY sebesar JPY15,63 miliar. Pencapaian ini adalah di atas target yaitu Rupiah sebesar Rp4,58 triliun, USD sebesar USD279,14 juta dan JPY sebesar JPY14,31 miliar.
c. Laba (Rugi)
Bank membukukan laba operasional yang diperoleh dari kemampuan meningkatkan pendapatan bunga kredit disertai dengan pengelolaan secara maksimal terhadap beban bunga, beban perusahaan serta alokasi beban penurunan nilai. Di tahun 2024, Bank membukukan laba bersih sebesar Rp196,61 miliar yang mana jumlah tersebut berada di atas target sebesar Rp170,60 miliar, dengan pendapatan bunga bersih sebesar Rp684,96 miliar dan pendapatan operasional sebesar Rp260,41 miliar yang melampaui target yaitu pendapatan bunga bersih sebesar Rp656,06 miliar dan pendapatan operasional sebesar Rp228,50 miliar. Sementara pencapaian rasio NIM adalah 4,34% dan ROE sebesar 3,96% yang mana target rasio NIM sebesar 4,58% dan ROE 3,45%.
d. Permodalan
Bank telah berhasil meningkatkan jumlah permodalan Bank yang dicapai melalui kenaikan pendapatan dan laba Bank serta peningkatan kualitas kredit sehingga dapat mengurangi beban penurunan nilai kredit. Pencapaian permodalan Bank di tahun 2024 tercatat sebesar Rp5,09 triliun dengan rasio KPMM adalah 37,80%, dibandingkan dengan target total modal sebesar Rp5,12 triliun dan KPMM sebesar 34,70%.
Perbandingan antara target dan pencapaian tersebut menjadi salah satu gambaran yang dipertimbangkan dalam penyusunan target dan strategi bisnis tahun selanjutnya. Didukung oleh kapasitas serta prospek yang dimiliki, Bank optimis untuk dapat meraih kinerja unggul secara berkelanjutan di masa mendatang.
Kendala yang dihadapi Bank dan Solusi Penanganannya
Kendati berada dibawah tekanan iklim usaha yang kurang kondusif, Bank tetap berkomitmen untuk memaksimalkan potensi setiap segmen usaha sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam memberikan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Tantangan dan kendala yang paling besar adalah bagaimana Bank mampu melanjutkan pencapaian yang belum terlaksana pada tahun sebelumnya, terutama pada upaya Growing Business Capacity dan Larger Customer Coverage, dengan mempertimbangkan bahwa terjadi penurunan pada outstanding kredit Bank tahun sebelumnya yang merupakan bisnis utama Bank. Terkait hal ini, Bank melakukan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan penyaluran kredit Bank, sebagai berikut:
- Melakukan rekonstruksi terhadap strategi bisnis yang diterapkan sebelumnya untuk menjadi strategi bisnis yang lebih efektif, yang menitikberatkan pada acquisition strategy (strategi penambahan kredit dari debitur baru) dan optimization strategy (strategi penambahan kredit dari debitur yang sudah ada); dan
- Menginisiasi simplifikasi proses kredit dengan mendasarkan pada penilaian risiko (risk assessment), yang diharapkan mampu untuk mempercepat proses persetujuan kredit dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian (prudential aspects).
Gambaran Tentang Prospek Usaha
Manajemen melihat prospek usaha segmen korporasi di tahun 2025 menjadi hal yang penting bagi Bank. Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO), menjadi referensi Bank untuk memantau kinerja industri perbankan hingga triwulan IV tahun 2024 serta prospek di tahun 2025. Survei triwulan IV tahun 2024 telah dilakukan dengan melibatkan 93 bank responden, dengan hasil yang menunjukkan bahwa industri perbankan optimis bahwa kinerja perbankan akan semakin baik pada triwulan IV tahun 2024. Mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan pada triwulan IV tahun 2024 masih terjaga dan terkendali, yang terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 55 atau tergolong dalam risiko yang cukup manageable, khususnya dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar yang tetap terjaga.
Di tahun 2025, Bank telah menetapkan arah dan strategi demi memberikan kinerja terbaiknya, sebagai berikut:
- Peningkatan penyaluran kredit yang diestimasikan mengalami pertumbuhan 10% dibandingkan estimasi posisi akhir tahun 2024 menjadi Rp12,70 triliun pada akhir tahun 2025;
- Menyelaraskan pendanaan murah yang berasal dari DPK dengan proyeksi total kredit pada akhir tahun 2025 sehingga estimasi pertumbuhan DPK tahun 2025 sebesar 11% dari tahun sebelumnya yaitu menjadi Rp11,88 triliun;
- Mempertahankan dan meningkatkan risk awareness yang sudah dibangun sehingga rasio NPL gross dan NPL net Bank masih dalam kesesuaian dengan risk appetite maupun risk tolerance Bank, dengan Bank juga mengestimasikan cadangan kerugian penurunan nilai tahun 2025 sebesar Rp976,27 miliar;
- Membukukan laba operasional yang diperoleh dari kemampuan meningkatkan pendapatan bunga kredit disertai dengan pengelolaan secara maksimal terhadap biaya bunga, biaya perusahaan serta alokasi beban penurunan nilai;
- Meningkatkan jumlah permodalan Bank melalui pencapaian kenaikan pendapatan dan laba Bank, serta peningkatan kualitas kredit yang diharapkan akan mampu mengurangi beban penurunan nilai kredit;
- Mendukung upaya pertumbuhan aset dan pendapatan Bank dengan melanjutkan implementasi filosofi ’KAIZEN’ (continous improvement), dengan penekanan pada aspek proses bisnis untuk menjadi lebih efisien dan efektif;
- Secara berkelanjutan melakukan pembaruan dan/atau pengembangan teknologi dan sistem informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan mematuhi peraturan yang berlaku;
- Melanjutkan sinergi dan kerjasama dengan para pemegang saham, khususnya Resona Bank, Ltd., The Bank of Yokohama, Ltd., dan Daido Life Insurance Company untuk mengembangkan potensi bisnis yang ada;
- Berkomitmen untuk berpartisipasi mendukung sektor-sektor perekonomian yang menjadi prioritas dalam kebijakan Pemerintah Indonesia; dan
- Memastikan bahwa arah kebijakan Manajemen, rencana, dan strategi pembenahan yang telah ditetapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis Bank dan selaras dengan Visi dan Misi Bank.
Penerapan Tata Kelola Bank
Bank dalam menjalankan bisnisnya selalu memperhatikan, menerapkan prinsip kehatian-hatian, dan berpedoman serta mengacu kepada ketentuan internal dan eksternal yang berlaku. Struktur tata kelola, termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan komite-komite yang telah dibentuk oleh Bank membantu dan mendukung penerapan tata kelola di Bank.
Bank telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola, patuh kepada peraturan internal dan eksternal, pengawasan aktif dari seluruh manajemen sehingga dapat meminimalisir temuan audit dari pihak pemeriksa internal maupun eksternal, sehingga diharapkan Bank dapat mempertahankan atau meningkatkan peringkat Tata Kelola Bank berada pada tingkat minimum 2 (dua) atau baik. Selain itu, Bank juga menerapkan tata kelola risiko yang baik dengan penetapan risk appetite dan risk tolerance yang sesuai dengan model bisnis Bank dengan memperhatikan kemampuan Bank untuk menyerap risiko (risk bearing capacity) serta ditunjang oleh pengawasan aktif (oversight) dari Dewan Komisaris dan Direksi.
Perubahan Komposisi Anggota Direksi
Sampai dengan 31 Desember 2024, terdapat perubahan susunan anggota Direksi dengan kronologi sebagai berikut:
Bank memiliki 7 (tujuh) anggota Direksi yang terdiri yang terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Direktur, 1 (satu) orang Wakil Presiden Direktur, dan 5 (lima) orang Direktur. Seluruh anggota Direksi Bank berdomisili di Indonesia.
Per 31 Desember 2024, susunan dan komposisi Direksi Bank adalah sebagai berikut:
Direksi senantiasa berkomitmen untuk mengelola dan mengembangkan Bank dengan mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk kepentingan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya.
Struktur Organisasi Bank di 2024
Pada tanggal 15 Januari 2024, telah terjadi penyesuaian struktur organisasi Bank untuk mendukung pencapaian target bisnis Bank yang lebih optimal, yaitu dilakukan perubahan organisasi Business Development yang memisahkan fungsi marketing dengan analisis kredit. Detail perubahan adalah sebagai berikut:
Aktivitas Utama Bank di 2024
Aktivitas utama Direksi selama tahun 2024, yaitu menjalankan pengurusan Bank dalam mencapai maksud dan tujuan sesuai dengan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan Keputusan RUPS. Direksi juga bertanggung jawab terhadap kepengurusan bisnis Bank dan merealisasikan Rencana Bisnis Bank tahun 2024 yang telah ditetapkan. Di tahun 2024, Bank merilis jenis produk/jasa baru, yaitu Supply Chain Financing dan Interest Rate Swap.
Inisiatif Dukungan Teknologi Informasi
Untuk mendukung kebutuhan bisnis dan operasional, Bank berupaya untuk terus mengembangkan sistem informasi melalui sistem otomasi dan digitalisasi beberapa proses internal, agar lebih efisien dan dapat meningkatkan produktifitas karyawan. Pengembangan teknologi informasi (TI) pada tahun 2024 difokuskan pada beberapa arahan strategis sebagai berikut:
- Cyber security data privacy protection;
- Cyber security extended detection and response (XDR);
- Internet Banking application replacement – phase 2; dan
- Finastra Trade Innovation upgrade.
Ke depannya, Bank juga terus membangun roadmap TI secara strategis, yang diwujudkan melalui program kegiatan sebagai berikut:
- Internet Banking application replacement – phase 3;
- Core banking hardware and software upgrade;
- SWIFT MX ISO 20022 Finastra Trade Innovation;
- Core banking - backup on Cloud;
- Intramart application - migration to Cloud; dan
- Microsoft 365 implementation – phase 1.
Jenis Produk dan Jasa yang Ditawarkan
Produk dan jasa yang diberikan kepada nasabah korporasi meliputi dana pihak ketiga, kredit termasuk kredit UMKM, treasury, trade finance, transaksi pembayaran antar bank/transfer, internet banking, dan lain-lain. Untuk detail produk dan jasa Bank telah disajikan secara rinci pada Bab Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Tingkat Suku Bunga Penghimpunan dan Penyediaan Dana
Per Desember 2024, Bank menerapkan rata-rata tingkat suku bunga penghimpunan dan penyediaan dana sebagai berikut:
Deposito Berjangka
Jasa Giro
Jaringan Kerja dan Kantor Operasional
Kantor Pusat Bank berkedudukan di Jakarta. Dalam memberikan pelayanan kepada para nasabah, Bank memiliki 2 (dua) cabang, yang masing-masing berlokasi di Surabaya dan Bandung, serta 4 (empat) cabang pembantu yang berlokasi di Cikarang, Karawang, MM2100, dan Deltamas. Sepanjang 2024, Bank tidak melakukan pembukaan jaringan kantor yang baru.
Kepemilikan Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham dalam Kelpompok Usaha Bank
Bank telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang didalamnya mengatur mengenai kepemilikan saham dalam kelompok usaha Bank terkait aspek transparansi dan larangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang sesuai dengan POJK No. 17 Tahun 2023 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, yaitu:
1. Terkait aspek transparansi, anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib mengungkapkan:
- Dewan Komisaris
- Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris yang mencapai 5% atau lebih, baik pada Bank yang bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri;
- Hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali Bank; dan
- Hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali Bank.
- Direksi
- Kepemilikan saham anggota Direksi yang mencapai 5% atau lebih, baik pada Bank yang bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri;
- Hubungan keuangan dengan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham pengendali Bank; dan
- Hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham pengendali Bank.
2. Terkait larangan bagi Direksi, yaitu anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain.
Perubahan-Perubahan Penting yang Terjadi Pada Bank dan Kelompok Usaha Bank di Tahun Berjalan
Sepanjang tahun 2024, tidak terdapat perubahan penting yang terjadi pada Bank dan kelompok usaha Bank yang bersifat material yang memberikan dampak secara signifikan baik secara kinerja keuangan maupun operasional.
Hal-Hal Penting yang Diperkirakan Terjadi Pada Masa Mendatang
Perkembangan usaha Bank terkait dengan dinamika perekonomian yang di masa mendatang tergantung pada dinamika yang terjadi di tahun berjalan. Secara material, Bank belum dapat menyampaikan hal-hal penting yang diperkirakan terjadi pada masa mendatang.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Hingga akhir tahun 2024, Bank dan entitas anak mempekerjakan sebanyak 340 karyawan. Jumlah karyawan Bank dan entitas anak berdasarkan tingkat pendidikan:
Untuk membangun kapasitas SDM di tahun 2024, Bank memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengikuti pelatihan baik yang bersifat teknis maupun soft skill. Bank juga meningkatkan kredibilitas karyawan dengan memberikan kesempatan karyawan mengikuti program sertifikasi baik bersifat wajib maupun tidak wajib. Total biaya pelatihan pada tahun 2024 sebesar Rp3,88 miliar.
Dalam rangka mendukung pencapaian SDM profesional, berintegritas, dan berdaya saing global, Bank melaksanakan pengembangan SDM di tahun 2024 tidak terbatas pada technical skill namun juga pada soft skill. Program pengembangan tahun 2024 dilaksanakan menggunakan framework yang berkesinambungan antar jenjang, fungsi dan tanggung jawab. Beberapa program pengembangan yang dijalan pada tahun 2024 adalah:
- Bank merupakan instansi yang tumbuh atas dasar kepercayaan nasabah, maka Bank perlu terus menunjukan integritas dengan mengikuti pelatihan berupa Anti Money Laundering & Countering Financing Terrorism, Anti-Fraud, Kode Etik, Perlindungan Data Pribadi, Perlindungan Konsumen, dan sebagainya;
- Pengembangan teknologi yang cepat perlu diimbangi sesuai dengan kebutuhan Bank, maka untuk mendukung hal tersebut Bank telah mengikutkan karyawan dalam pelatihan Cyber Threat Intelligence & Requirement, Identity and Access Management (IAM) & Privileged access management (PAM), ITIL 4 Foundation, Computer Hacking Forensic Investigator V10 (CHFI), Cyber security beyond digital, Microsoft Power BI Data Analyst, dan pelatihan lain seputar digitalisasi lainnya;
- Meningkatkan pemahaman seputar produk dan layanan untuk mendukung layanan prima pada nasabah, Bank melaksanakan pelatihan berupa Supply Chain Financing, Bank Garansi, Remittance Transaction, Sistem Pembayaran berupa SKNBI, BI RTGS & BI Fast, Deposito, Open Account, Treasury FX, dan pelatihan terkait lainnya;
- Kredit merupakan produk utama Bank, maka diperlukan pengembangan kapasitas SDM yang dapat mendukung pemenuhan kredit berkualitas. Bank telah melaksanakan program pelatihan End to End Credit untuk mendukung kredit yang berkualitas; dan
- Peningkatan kompetensi secara teknis perlu diiringi dengan keseimbangan soft skill, untuk itu Bank telah melakukan pelatihan, sebagai berikut:
- Building Bridges, Connecting Talent Retention with Employee Engagement;
- Mastering the Art of Influence: Asserting Ideas and Persuading with Impact;
- Unleashing Leadership Potential, Empowerment Strategies; dan
- Collab Rise, A Journey to High-Performing Team.
Apresiasi Kami
Atas pencapaian yang berhasil dicatatkan selama 2024, izinkan Saya mewakili segenap Direksi menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, dan mitra kerja yang telah memberikan kepercayaan besar sehingga Bank tetap dapat tumbuh dan berkesinambungan, serta dapat melalui tahun yang penuh dinamika dengan sangat baik. Direksi tentunya juga berterima kasih kepada regulator dan para pemangku kepentingan lainnya atas dukungan maupun kerja sama yang telah terjalin baik selama 2024. Selain itu, kami turut mengapresiasi seluruh karyawan atas dedikasi penuh dan kerja kerasnya sehingga Bank dapat terus berkembang dalam rangka mewujudkan visinya.