About Perdania

Presiden Direktur
Presiden Direktur
Keisuke Nakao

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Atas nama Direksi Bank Resona Perdania (“Bank”), perkenankan saya menyampaikan Laporan Tahunan Bank Resona Perdania tahun buku 2023 sebagai bentuk pertanggungjawaban kami terhadap Para Pemegang Saham. Pada tahun 2023, Bank mencanangkan sebagai “Reposition Year” yaitu sebagai tahun dengan penekanan pada nilai yang unik dari Bank dan membangun reposisi yang kuat di niche market. Penambahan modal yang telah dilakukan pada tahun 2022 telah meningkatkan kapasitas modal Bank di tahun 2023 sehingga Bank dapat lebih mampu mengembangkan kapasitas bisnis dan pangsa pasar yang lebih besar disertai diversifikasi pendapatan dari porsi terbesar pendapatan bunga/interest income yang ada saat ini.

Tahun 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perbankan secara umum dan Bank secara khusus dengan kondisi Direksi Bank telah berupaya secara optimal dalam menjalankan usaha bisnis dan pengelolaan risiko. Pada tahun 2023, Bank membukukan kerugian terkait kebijakan strategis yang prudential dengan membukukan beban penurunan nilai kredit yang tinggi. Tindakan ini diambil sebagai mitigasi risiko kredit/secure future risk, sehingga diharapkan pada tahun-tahun berikutnya kinerja keuangan Bank akan membaik secara signifikan.

TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN SEGMEN INDUSTRI

Seperti dikutip dari Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2023 yang dirilis oleh Bank Indonesia, menyatakan bahwa perekonomian dunia melambat dengan ketidakpastian pasar keuangan yang mulai mereda. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 sebesar 3,0% dan melambat menjadi 2,8% pada 2024. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India tahun 2023 lebih baik dari prakiraan awal ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspansi pemerintah. Sementara itu, ekonomi Tiongkok melemah seiring dengan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh terbatas.

Di sisi lain, perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik didukung oleh permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga dan investasi tetap tumbuh sejalan dengan keyakinan masyarakat dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,5-5,3%. Bank Indonesia juga menyatakan bahwa likuiditas perbankan masih memadai sehingga memperkuat lending capacity perbankan. Pada Desember 2023, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap terjaga tinggi, yaitu 28,73%. Likuiditas perbankan yang tetap memadai tersebut didukung oleh kebijakan makroprudensial akomodatif, antara lain implementasi Kebijakan Insentif Likuditas Makroprudensial (KLM).

Ketahanan perbankan tetap terjaga baik, tercermin dari permodalan yang kuat dan risiko kredit yang rendah. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,86% pada November 2023. Risiko kredit juga tetap terkendali, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah sebesar 2,19% (Gross) dan 0,75% (Net) pada Desember 2023. Hasil stress-test Bank Indonesia menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi tekanan global.

IMPLEMENTASI STRATEGI DAN KEBIJAKAN STRATEGIS

Walaupun tahun 2023 masih berada dalam bayang-bayang ketidakpastian kondisi perekonomian global, dan proses persiapan pemilu, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tercatat tumbuh positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh kuat sebesar 5,05% (yoy) dan berdasarkan prakiraan Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi 2023 berada pada kisaran 4,5- 5,3%. Sebagian besar lapangan usaha pada triwulan IV 2023 tetap mencatat pertumbuhan positif, yang ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, dan konstruksi.

Pada tahun 2023, Direksi fokus pada pembenahan dan penguatan internal organisasi, khususnya pada sistem perkreditan dan bisnis Bank, penyederhanaan proses dan prosedur untuk mencapai efisiensi dan efektivitas, diantaranya melalui perbaikan proses kredit/simplifying credit process, peningkatan kualitas internet banking, dan peningkatan information security Bank. Pada tahun 2023, Bank telah mengambil kebijakan strategis yang prudensial untuk membukukan beban penurunan nilai kredit yang tinggi yang menyebabkan Bank membukukan kerugian, namun action ini diambil sebagai mitigasi risiko kredit/ secure future risk sehingga diharapkan tahun-tahun berikutnya akan lebih sehat dan dapat dicapai kinerja keuangan yang lebih baik.

Bank mengambil strategi untuk tidak terlalu ekspansif, namun lebih fokus pada perbaikan kualitas kredit melalui pemberian kredit yang prudent, monitoring secara ketat kredit kualitas rendah dan kredit bermasalah. Pada tahun 2023, Bank memiliki target pasar penyaluran kredit yaitu segmen korporat baik untuk korporasi Jepang maupun korporasi lokal. Bank masih tetap mempertahankan model bisnis dengan porsi portofolio kredit kepada kedua segmen tersebut pada komposisi yang seimbang. Pemberian kredit terutama dilakukan kepada sektor manufaktur dan perdagangan grosir. Bank juga melakukan diversifikasi pemberian kredit pada sektor industri lainnya.

Dari sisi pendanaan, Bank memiliki target pasar penghimpunan dana yaitu segmen korporat baik untuk korporasi Jepang maupun korporasi lokal. Bank mengoptimalkan pendanaan yang dimiliki dengan meminimalisasi jumlah idle fund serta menurunkan jumlah pendanaan yang berbiaya mahal. Strategi rentabilitas Bank dilakukan dengan meningkatkan fee based income dan pendapatan foreign exchange, selain dari pendapatan bunga/interest income yang merupakan pendapatan utama Bank.

Program Kaizen yang merupakan perbaikan berkelanjutan/continous improvement pada 4 (empat) aspek pokok yaitu: product, people, process, dan procedure terus dilakukan secara konsisten setiap tahunnya. Tahun 2023, salah satu inisiatif terbesar Bank adalah perbaikan proses kredit/simplifying credit process, baik yang meliputi review kebijakan kredit internal, penyederhanaan dan perbaikan proses persetujuan internal maupun proses administrasi seperti frekuensi rating nasabah.

Dalam rangka pemenuhan Undang-Undang Republik Indonesia No. 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi, yaitu proses/sharing data pribadi nasabah terhadap afiliasi Bank harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari nasabah, pada tahun 2023 Bank telah memulai meminta persetujuan nasabah melalui consent letter sesuai dengan undang-undang tersebut. Dengan menandatangani consent letter, nasabah akan terlindungi dari penggunaan data nasabah secara tidak sah.

Penerapan keuangan berkelanjutan dilakukan dengan skala prioritas pada penyelarasan antara risiko sosial, lingkungan hidup, dan tata kelola dalam aktivitas bisnis, serta melanjutkan pengembangan kapasitas intern Bank melalui lanjutan pelatihan pengembangan yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia.

Pada tahun 2023 ini, Bank melakukan relokasi kantor pusat ke gedung baru di Jakarta Mori Tower yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Jakarta Pusat. Dengan relokasi ini diharapkan Bank dapat memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik kepada para nasabah.

PERBANDINGAN ANTARA HASIL YANG DICAPAI DENGAN YANG DITARGETKAN

Pada tahun 2023, Bank tidak melakukan revisi rencana bisnis Bank. Hal ini dikarenakan, walaupun pencapaian pada pertengahan tahun 2023 adalah masih jauh di bawah target dan Bank menyadari bahwa target pada Rencana Bisnis Bank 2023-2025 adalah merupakan tantangan yang cukup berat, namun Bank akan tetap berusaha dengan usaha terbaiknya mencapai target yang telah ditetapkan. Di lain sisi, Bank membuat Internal Plan yang akan digunakan sebagai gambaran realistis pencapaian Bank selama tahun 2023, dan akan dilakukan kaji ulang secara berkala dengan tetap berpatokan utama pada pencapaian Rencana Bisnis Bank 2023-2025.

Perbandingan antara rencana dan realisasi tahun 2023 adalah sebagai berikut:

- Laba Kotor
Pada tahun 2023, Bank membukukan laba kotor sebesar Rp746.425 juta atau 95,24% dari rencana yang ditargetkan laba kotor sebesar Rp783.737 juta. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, laba kotor mengalami kenaikan 17,55% dari tahun 2022 (tahun 2022 dibukukan sebesar Rp635.003 juta).

- Laba Bersih
Pada tahun 2023, Bank membukukan rugi bersih sebesar Rp243.496 juta atau jauh di bawah rencana yang ditargetkan laba sebesar Rp58.313 juta dan juga mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan tahun 2022 yang dibukukan laba bersih sebesar Rp40,32 miliar. Kerugian ini dikarenakan jauh lebih tingginya beban penurunan nilai kredit yang dibukukan sebesar Rp689.968 juta dibandingkan rencana sebesar Rp268.324 juta. Pembentukan beban penurunan nilai yang tinggi ini dikarenakan Bank melakukan pemetaan dan analisis kepada semua debitur dan memperkirakan segala kemungkinan terkait kinerja keuangan debitur.

- Kredit Bersih
Pada tahun 2023, Bank membukukan kredit bersih sebesar Rp9.901.545 juta atau 77,28% dibandingkan dengan rencana dan mengalami penurunan 12,21% jika dibandingkan dengan tahun 2022. Tidak tercapainya kredit tersebut dikarenakan Bank melakukan mitigasi risiko secara lebih prudent dalam pemberian kredit. Selain itu Bank juga perlu untuk melakukan kaji ulang beberapa strategi bisnis agar implementasi strategi dapat lebih efektif dan tepat sasaran. Penetapan strategi yang lebih fokus akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian kinerja bisnis Bank.

- Total Aset dan Liabilitas
Pada tahun 2023, total aset dicapai sebesar Rp16.410.225 juta atau 93,99% dari rencana dan mengalami penurunan 7,01% jika dibandingkan dengan tahun 2022. Lebih rendahnya pencapaian tersebut terutama berasal dari pencapaian aset kredit yang di bawah rencana. Total liabilitas dicapai sebesar Rp11.412.711 juta atau 93,81% dari rencana dan mengalami penurunan 7,92% jika dibandingkan dengan tahun 2022. Lebih rendahnya pencapaian adalah terutama berasal dari pencapaian dana pihak ketiga dan kewajiban akseptasi yang lebih rendah dari rencana.

- Total Ekuitas
Pada tahun 2023, Bank membukukan total ekuitas sebesar Rp4.997.514 juta atau 94,40% dari rencana dan mengalami penurunan 4,85% jika dibandingkan dengan tahun 2022. Pembukuan kerugian menyebabkan pencapaian total ekuitas di bawah rencana.

Perbandingan antara target dan pencapaian tersebut menjadi salah satu gambaran yang dipertimbangkan dalam penyusunan target dan strategi bisnis ke depan. Didukung oleh kapasitas serta prospek yang dimiliki, Bank optimis untuk dapat meraih kinerja unggul secara berkelanjutan di masa mendatang.

KENDALA YANG DIHADAPI BANK DAN SOLUSI PENANGANANNYA

Iklim perekonomian makro maupun mikro di sepanjang tahun 2023 bergerak secara dinamis, hal tersebut menimbulkan tantangan tersendiri selaras dengan dampak kinerja korporasi pada masing-masing segmen usaha, tak terkecuali perbankan.

Tantangan dan kendala yang paling besar adalah perbankan menghadapi era VUCA, yaitu volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (tidak jelas). Pada era VUCA ini, perbankan harus dapat mengubah layanan keuangan secara signifikan, yaitu melakukan transformasi digital. Di tahun 2023, Bank melakukan perbaikan kualitas internet banking, dengan layanan transfer BI-FAST, serta melakukan rekonstruksi struktur organisasi kredit agar lebih “agile” dan mendukung pertumbuhan bisnis.

Terdapat empat aspek yang mengalami evolusi dengan pesat, meliputi; data, model bisnis, regulasi, dan teknologi. Pada aspek data, bank sekarang tidak lagi menjadi tempat menyimpan dana, tapi tempat penyimpanan data untuk melayani nasabah secara holistik. Data bukan hanya untuk memenuhi kepatuhan terhadap regulasi melainkan juga untuk melayani nasabah. Kemudian, aspek model bisnis, teknologi menyebabkan munculnya pesaing, seperti fintech. Namun, ke depan tidak ada lagi pembatasan bagi nasabah untuk memilih lembaga penyedia jasa keuangan yang sesuai dengan keinginan mereka. Aspek lainnya adalah regulasi, industri perbankan diawasi dengan ketat, cakupan regulasi diprediksi akan berdasarkan produk yang menjadi aktivitas institusinya. Terakhir, aspek teknologi yang diharapkan menjadi game changer, dengan adanya artificial intelligence (AI), blockchain, internet 5G. Ke depan, melalui kerja sama dengan berbagai pihak, terkait perusahaan fintech, perbankan bisa membuka diri untuk kerja sama melalui open API.

GAMBARAN TENTANG PROSPEK USAHA

Pemerintah telah menyiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 yang ekspansif, terarah, dan terukur. Kebijakan fiskal 2024 ditujukan untuk mengakselerasi pencapaian target dan prioritas pembangunan nasional. Pemerintah akan melanjutkan agenda transformasi ekonomi, termasuk hilirisasi sumber daya alam, baik hasil tambang maupun pangan. Tak hanya itu, perlindungan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berpendapatan rendah, juga akan tetap dikedepankan untuk menopang perbaikan struktural secara fundamental.

Resiliensi dan pemulihan ekonomi Indonesia semakin menguat di tengah tantangan global. Laju pemulihan ekonomi bahkan berhasil melesatkan Indonesia kembali ke jajaran kelompok negara berpendapatan menengah atas (Upper Middle Income Countries) pada 2023. Pertumbuhan ekonomi selama tujuh kuartal terakhir, sejak akhir 2021, juga secara konsisten berada di atas 5,0%. Ekonomi nasional tercatat tumbuh sebesar 5,1% pada semester-1 2023. Pemulihan ekonomi nasional juga terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara itu, World Economic Outlook memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 akan berada pada level 3,0% (IMF, Juli 2023). Sedangkan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia diproyeksikan tumbuh 5,0% pada tahun 2024. Mempertimbangkan kondisi perekonomian global dan domestik, Pemerintah memprakirakan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,2% pada 2024. Meskipun momentum pemulihan ekonomi nasional semakin menguat, namun Pemerintah masih mewaspadai risiko perlambatan ekonomi global akibat dinamika kondisi dunia. Mulai dari pergeseran geopolitik, krisis iklim, hingga pesatnya digitalisasi yang disruptif di berbagai area.

Bank senantiasa berkomitmen untuk memberikan kinerja terbaiknya, dengan memperhatikan trend ke depannya. Di sisi lain, model bisnis tahun 2024 tidak berubah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu fokus sektor penyaluran kredit pada manufaktur, perdagangan grosir, dan pembiayaan dan asuransi. Terkait hal tersebut, Bank menerapkan kebijakan strategis sebagai berikut:

a. Penguatan strategi bisnis

Bank akan menerapkan strategi penambahan debitur baru melalui 5 (lima) strategi yaitu fokus pada Large Commercial & Corporate, Syndicated Loan, SME (Small and Medium Enterprise), Referral from Customer and Collaboration with Shareholders. Selain itu, pengoptimalan nasabah yang ada sekarang akan diimplementasikan melalui 2 (dua) strategi yaitu Facility Increment dan Utilization of Unused Facility.

b. Penerbitan Produk/Aktvitas Baru

  • Supply chain financing;
  • Bancassurance Model Bisnis Referensi Tidak Dalam Rangka Produk Bank;
  • Interest Rate Swap;
  • Referensi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan).

Arah dan kebijakan Bank tahun 2024:

a. Melanjutkan keselarasan arah, kebijakan dan strategi Bank dengan Rencana Korporasi (Corporate Plan) periode 5 (lima) tahun (2022-2026) yang telah disusun sebelumnya;

b. Melanjutkan implementasi filosofi ’KAIZEN’ atau Continous Improvement pada 4 (empat) aspek pokok yaitu: Product, People, Process dan Procedure;

c. Melanjutkan pencapaian yang belum terlaksana pada tahun 2023 sebagai tahun kedua dari tahapan Rencana Korporasi 5 (lima) tahun dengan tema ’Reposition Year’, terutama pada upaya Growing Business Capacity dan Larger Customer Coverage, dengan mempertimbangkan bahwa terjadi penurunan pada outstanding kredit Bank, yang merupakan bisnis utama Bank;

d. Melanjutkan tahun ketiga dari tahapan Rencana Korporasi 5 (lima) tahun dengan mengambil tema ’Reinforcement Year’, yang menititkberatkan pada upaya:

1) Strenghtening Sustainability dan Profound Customer Base; diharapkan dengan langkah dan upaya Bank membentuk ’Unique Value Proposition’ melalui pengembangan portofolio kredit kepada Korporasi Lokal yang memiliki hubungan bisnis dengan Jepang, Bank akan mampu untuk memperkuat keberlanjutan bisnis serta mempeluas pangsa pasar;

2) Deepening products and transaction; pendalaman dan diversifikasi produk, layanan dan transaksi perbankan untuk memperoleh tingkat pendapatan yang ditetapkan (steady income).

e. Berkomitmen terhadap pencapaian target yang telah ditetapkan dengan menitikberatkan pada menjaga kualitas aset, melalui:

  1. Melakukan penyaluran kredit dengan prinsip kehatihatian;
  2. Menjaga kualitas portofolio kredit dengan pendekatan yang prudent terhadap manajemen risiko kredit;
  3. Pemilihan sektor ekonomi sesuai dengan batasan industri yang telah ditetapkan dan memperhatikan analisis Industry Outlook untuk tahun 2024;
  4. Memaksimalkan tingkat pengembalian untuk kredit bermasalah;
  5. Meningkatkan kualitas kredit dengan melakukan review terhadap proses dan prosedur terkait aktivitas perkreditan;
  6. Monitoring penerapan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan Credit Ceilling.

f. Melanjutkan upaya Bank dalam memenuhi Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM), yang dilakukan melalui:

1) Penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dilakukan sesuai dengan kemampuan Bank sebagai bank korporasi;

2) Penerapan keuangan berkelanjutan dengan skala prioritas pada penyelarasan antara risiko sosial, lingkungan hidup dan tata kelola dalam aktivitas bisnis, tetap melanjutkan pengembangan kapasitas internal Bank melalui pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, serta mengelola rasio kredit kategori KKUB dan rasio kredit taksonomi hijau terhadap total kredit.

g. Memperkuat aspek sumber daya manusia, yang ditempuh baik dengan melakukan pelatihan-pelatihan maupun dengan re-organisasi baik pada Divisi Business Development maupun terhadap unit kerja lainnya;

h. Menjaga atau meningkatkan Peringkat Komposit (PK) kesehatan Bank berdasarkan risiko (RBBR) minimum berada pada Peringkat 2 atau Sehat yang didalamnya termasuk peringkat komposit profil risiko dan peringkat penerapan Good Governance (GG) baik individual maupun konsolidasi dengan perusahaan anak, PT Resona Indonesia Finance (PT RIF);

i. Meningkatkan jumlah permodalan Bank melalui:

1) Pencapaian kenaikan pendapatan dan laba Bank;

2) Meningkatkan kualitas kredit sehingga mengurangi beban penurunan nilai kredit.

j. Peningkatan penyaluran kredit, yang diestimasikan mengalami pertumbuhan 7,00% apabila dibandingkan proyeksi akhir tahun 2023, dari Rp10,8 triliun menjadi Rp11,5 triliun;

k. Menyelaraskan pendanaan yang berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan total kredit pada akhir tahun 2024, sehingga estimasi pertumbuhan DPK pada tahun 2024 sebesar 2,21% dari Rp10,1 triliun menjadi Rp10,4 triliun;

l. Mempertahankan dan meningkatkan risk awareness yang sudah dibangun sehingga rasio Non Performing Loan (NPL) Gross dan NPL Net Bank masih dalam kesesuaian dengan Risk Appetite maupun Risk Tolerance Bank, dengan Bank juga mengestimasikan beban penurunan nilai sebesar Rp87,9 miliar;

m. Membukukan laba operasional yang diperoleh dari kemampuan meningkatkan pendapatan bunga kredit disertai dengan pengelolaan secara maksimal terhadap biaya bunga, biaya perusahaan serta alokasi beban penurunan nilai;

n. Melanjutkan pengembangan dan/atau peluncuran produk dan/atau aktivitas baru sebagai upaya diversifikasi bisnis dan layanan yang diberikan Bank;

o. Secara berkelanjutan melakukan pembaruan dan/atau pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan mematuhi peraturan yang berlaku;

p. Melanjutkan sinergi dan kerjasama dengan para pemegang saham, khususnya Resona Bank, Ltd., Jepang, The Bank of Yokohama, Ltd., dan Daido Life Insurance Company untuk mengembangkan potensi bisnis yang ada, yang juga tergambar pada salah satu strategi bisnis Collaboration with Shareholders.

q. Berkomitmen untuk berpartisipasi mendukung sektor-sektor perekonomian yang menjadi prioritas dalam kebijakan Pemerintah Indonesia;

r. Memastikan bahwa arah kebijakan Manajemen, rencana dan strategi pembenahan yang telah ditetapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis Bank dan selaras dengan Visi dan Misi Bank.

PENERAPAN TATA KELOLA BANK

Bank terus memperkuat penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Bank serta mempertahankan peringkat Tata Kelola Bank minimum di peringkat 2 atau (Baik) dengan pengawasan aktif dari seluruh manajemen, meningkatkan budaya sadar risiko dan budaya kepatuhan, mengurangi kejadian risiko operasional, serta menjaga tidak adanya temuan audit yang sifatnya berulang baik dari Divisi Internal Audit, OJK dan auditor eksternal. Bank juga meningkatkan fungsi kepatuhan pada PT Resona Indonesia Finance/ RIF sebagai perusahaan anak dengan melakukan diskusi secara berkala dari berbagai aspek.

Bagi Bank, tata kelola merupakan landasan yang penting dalam menciptakan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan melalui penguatan struktur dan mekanisme tata kelola, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika (code of conduct) yang berlaku secara umum pada industri perbankan. Untuk memaksimalkan hasil penerapan tata kelola, seluruh elemen-elemen utama Bank seperti perusahaan pemegang saham dan perusahaan anak saling bersinergi dan berperan aktif dengan satu tujuan bersama yaitu untuk melindungi hak seluruh pemangku kepentingan.

PENILAIAN TERHADAP KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI

Dalam melaksanakan fungsi kepengurusannya, Direksi  Bank dibantu oleh 6 (enam) komite, yaitu Komite Kebijakan  Perkreditan, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite  Riset dan Pengembangan Produk, Komite Kredit, Komite Aset dan Kewajiban, dan Komite Manajemen Risiko. Selama  tahun 2023, Direksi menilai bahwa seluruh komite tersebut telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik

PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI 

Di tahun 2023, terdapat perubahan susunan Anggota Dewan Direksi berdasarkan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham PT Bank Resona Perdania Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dengan kronologi sebagai berikut:

Dengan demikian, Direksi Bank terdiri dari 7 (tujuh) orang anggota Direksi yang terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Direktur, 1 (satu) orang Wakil Presiden Direktur, dan 5 (lima) orang Direktur dengan susunan sebagai berikut:

Direksi senantiasa berkomitmen untuk mengelola dan mengembangkan Bank dengan mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk kepentingan Para Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan Lainnya.

STRUKTUR ORGANISASI BANK DI 2023

Per tanggal 25 Oktober 2023 dalam rangka memperkuat sistem perkreditan Bank, terdapat perubahan pada struktur organisasi kredit sebagai berikut:

AKTIVITAS UTAMA BANK DI 2023

Aktivitas utama Direksi selama tahun 2023, yaitu menjalankan kegiatan operasi Bank sehari-hari dan memimpin Perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Direksi juga bertanggung jawab terhadap kepengurusan bisnis Bank dan merealisasikan Rencana Bisnis Bank tahun 2023 yang telah ditetapkan. Pada tahun 2023, Bank merilis jenis produk/jasa baru, yaitu peluncuran kerjasama Bancassurance Model Bisnis Referensi dengan 3 (tiga) perusahaan asuransi ternama, yaitu PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, dan PT Sompo Insurance Indonesia.

INISIATIF DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Untuk mendukung kebutuhan bisnis dan operasional, Bank berupaya untuk terus mengembangkan sistem informasi melalui sistem otomasi dan digitalisasi beberapa proses internal, agar lebih efisien dan dapat meningkatkan produktifitas karyawan. Pengembangan Teknologi Informasi pada tahun 2023 difokuskan pada beberapa arahan strategis sebagai berikut:

  1. Melanjutkan efisiensi proses bisnis, untuk mempercepat proses pengolahan informasi, proses transaksional, dan penghematan sumber daya perusahaan, diantaranya dengan penggunaan aplikasi Robotic Process Automation (RPA);
  2. Peningkatan proses bisnis melalui penggunaan solusi TI sesuai rencana dari masing-masing Unit Bisnis;
  3. Melanjutkan pemindahan infrastruktur TI kantor pusat Bank ke Jakarta Mori Tower, Jl. Jend Sudirman Kav. 40- 41, Jakarta Pusat.

Ke depannya, Bank akan terus melanjutkan konsep efisiensi dengan penekanan pada porsi terbesar dari biaya capital expenditure IT (CAPEX) menjadi biaya operating expense IT (OPEX). Program kegiatan yang akan dilakukan meliputi:

  1. Cyber Security Data Privacy Protection: Peningkatan ketahanan siber dengan implementasi solusi Data Privacy Protection;
  2. Cyber Security Extended Detection and Response (XDR): Peningkatan ketahanan siber dengan implementasi solusi Extended Detection and Response (XDR);
  3. Internet Banking Replacement – Fase 2: Penggantian sistem internet banking yang sudah ada dengan sistem baru berbasis managed services. Fase 2 – tahap pengembangan dan implementasi solusi;
  4. Finastra Fusion Trade Innovation (FBTI) Upgrade: Peningkatan versi FBTI untuk penyelarasan dengan SWIFT MX format.

JENIS PRODUK DAN JASA YANG DITAWARKAN

Produk dan jasa yang diberikan kepada nasabah korporasi meliputi dana pihak ketiga, kredit termasuk kredit UMKM, treasury, trade finance, transaksi pembayaran antar bank/ transfer, internet banking, dan lain-lain. Untuk detail produk dan jasa Bank telah disajikan secara rinci di bab Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

TINGKAT SUKU BUNGA PENGHIMPUNAN DAN PENYEDIAAN DANA

Selama tahun 2023, Bank menerapkan rata-rata tingkat suku bunga penghimpunan dan penyediaan dana sebagai berikut:

 

 

Kantor Pusat Bank berkedudukan di Jakarta, selain itu dalam memberikan pelayanan kepada para nasabah Bank memiliki 2 (dua) kantor cabang, yang masing-masing berlokasi di Surabaya dan Bandung serta 4 (empat) kantor cabang pembantu yang berlokasi di Cikarang, Karawang, MM2100, dan Deltamas. Sepanjang 2023, Bank tidak melakukan ekspansi terhadap jaringan kerja, mitra usaha,maupun pembukaan jaringan kantor yang baru.

 

KEPEMILIKAN DIREKSI, DEWAN KOMISARIS, DAN PEMEGANG SAHAM DALAM KELOMPOK USAHA BANK

Pembahasan mengenai kepemilikan Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham dalam kelompok usaha Bank terdapat dalam bagian Profil Bank dan Tata Kelola Perusahaan yang termuat dalam Laporan Tahunan ini.

PERUBAHAN-PERUBAHAN PENTING YANG TERJADI PADA BANK DAN KELOMPOK USAHA BANK DI TAHUN BERJALAN

Sepanjang tahun 2023, tidak terdapat perubahan penting yang terjadi pada Bank dan kelompok usaha Bank yang bersifat material yang memberikan dampak secara signifikan baik secara kinerja keuangan maupun operasional.

 

HAL-HAL PENTING YANG DIPERKIRAKAN TERJADI PADA MASA MENDATANG

Perkembangan usaha Bank terkait dengan dinamika perekonomian yang di masa mendatang tergantung pada dinamika yang terjadi di tahun berjalan. Secara material, Bank belum dapat menyampaikan hal-hal penting yang diperkirakan terjadi pada masa mendatang.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Hingga akhir tahun 2023, Bank mempekerjakan sebanyak 337 karyawan.

 

Untuk membangun kapasitas SDM di tahun 2023, Bank memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengikuti pelatihan baik yang bersifat teknis maupun soft skill. Bank juga meningkatkan kredibilitas karyawan dengan memberikan kesempatan karyawan mengikuti program sertifikasi baik bersifat wajib maupun tidak wajib. Total biaya pelatihan pada tahun 2023 sebesar Rp3,47 miliar. Di sisi lain, Bank senantiasa melakukan penyesuaian dengan peraturan yang berlaku terkait dengan sistem dan kebijakan remunerasi Bank bagi pengurus dan karyawan Bank dari waktu ke waktu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi, produktivitas dan bentuk penghargaan imbal jasa yang disesuaikan dengan kondisi Bank, regulasi dan kondisi pasar. Bank menerapkan sistem dan kebijakan remunerasi yang berdasarkan pada manajemen kinerja, sehingga unsur keadilan tetap terjaga.

 

PENUTUP

Akhir kata, Direksi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dewan Komisaris atas kerjasama, nasihat dan rekomendasi yang diberikan. Kepada seluruh karyawan, izinkan Direksi menyampaikan apresiasinya atas seluruh dedikasi yang telah diberikan. Tak lupa, atas nama Bank, Direksi juga memberikan apresiasi kepada seluruh nasabah dan mitra kerja atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik dan kepercayaan yang telah diberikan pada Bank. Kepada Pemegang Saham, Direksi mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan dan kepada Regulator atas kebijakan yang diterapkan dan arahan yang telah diberikan. Semoga semangat kebersamaan ini menjadi fondasi bagi Bank untuk dapat tumbuh di masa yang akan datang.